JAKARTA (
Arrahmah.com) – Dokumen
rahasia Zionis Yahudi yang berhasil dicuri oleh pasukan polisi rahasia Rusia,
Okhrana, di tahun 1900-an menginspirasi kebencian Adolf Hitler terhadap etnis
Yahudi. Terlepas dari pro dan kontra, puncak kebenciannya itu pun mengantarkan
Adolf Hitler dengan Nazi-nya melakukan pembantaian terhadap 8 juta orang Yahudi
yang dikenal dengan peristiwa Holocaust. Berikut rangkuman Protocol of Learned
Elder of Zion, yang dikutip
Konter Kultur dari Buku “Membongkar Rencana
Israel Raya”, pada Ahad (14/12/2014).
Protokol 1
Protokol pertama dalam dokumen ini berisi tentang pengalihan
pikiran dan tujuan hidup manusia, di lain sisi, kaum Yahudi harus tetap
konsisten membangun tujuan besar Zionis. Zionis akan konsisten dengan proses
pembangunan kekuatan militer, teknologi perang, dan pencapaian finansial.
Sementara manusia lainnya harus dibuat hidup dengan cara bersenang-senang dan
mengejar popularitas. Jerat-jerat halus selalu Zionis siapkan dan ditebar di
setiap lini kehidupan manusia, agar manusia pada umumnya kehilangan esensi dan
tujuan hidup sejatinya.
Zionis akan menciptakan ideologi dan pemikiran tentang
kebebasan, persamaan hak, dan persaudaraan. Namun sesungguhnya, para sesepuh
Zionis ini mengatakan bahwa ketiga hal tersebut di atas hanyalah ideologi semu
yang tak bernilai sama sekali. Sebab, pengertian filosofis tiga doktrin di atas
sangatlah semu dan gelap. Doktrin kebebasan, persamaan hak, dan persaudaraan
harus selalu diulang-ulang, agar menjadi tren global sepanjang masa, sementara
kaum Yahudi menghancurkan kebebasan, persamaan hak, dan persaudaraan yang
sesungguhnya. Kaum Non-Yahudi akan dianggap dan dianugerahi gelar intelektual
dengan mengusung dan mengagung-agungkan tiga doktrin di atas, padahal di alam
semesta ini tidak ada arti kata kebebasan dan persamaan hak dalam bentuk
apapun.
Protokol 2
Zionis akan menciptakan perang dan menjaga tetap berlanjut
seraya tetap mengendalikannya agar tidak meluas. Yahudi akan menarik dan
menggali keuntungan. Zionis akan memilih dan mendukung tokoh-tokoh pemimpin
yang tidak berpengalaman, bodoh, dan tidak memiliki wawasan luas sebagai
presiden atau pemimpin negara, agar kekuatan dan lobi Yahudi tetap bids
mempengaruhi dan mengontrolnya. Zionis akan menciptakan situasi di mana para
Goyim, manusia di luar bangsa Yahudi, selalu berada dalam kondisi membutuhkan
mereka dalam peperangan.
Media harus digunakan untuk mempengaruhi dan menciptakan
opini publik. Dan Zionis menyebutnya sendiri, “Sesungguhnya kita sudah berhasil
dengan gemilang. Kemenangan ideologi kita sudah tercapai dengan terbaginya
manusia pada pemikiran-pemikiran yang lahir melalui otak Darwin, Karl Marx, dan
Nietsche. Pikiran-pikiran mereka mampu menggerakkan masyarakat di dunia”. Meski
kemenangan sudah ada di tangan Zionis, dengan senjata media dan informasi,
Zionis akan terus bergerak di bawah tanah dan tidak menunjukkan diri.
Protokol 3
Ketika protokol ini dirumuskan, Zionis sudah yakin bahwa
Eropa sudah mereka kuasai dan hanya wilayah-wilayah lain yang lebih sedikit dan
kecil yang belum tercapai. “Kita tinggal menerobos terowongan yang pendek”,
tulis mereka. Zionis akan menciptakan situasi yang mempertajam ketegangan
antara rakyat dan pemerintahnya di semua negara, agar wibawa pemerintah lemah
dan rakyat memiliki kekuatan untuk bergerak. Aktivis-aktivis partai akan dibuat
penuh semangat untuk berebut kursi pemerintahan. Buruh dan serikat pekerja akan
dibuat merasa puas dengan secarik kertas perjanjian dan undang-undang, padahal
semua adalah kebohongan. Dengan begitu agen-agen Yahudi akan dikirimkan untuk
mengatur roda pemerintah dan perusahaan. Zionis juga akan menjaga sentimen dan
kebencian antara para buruh dan orang-orang kaya, agar sewaktu-waktu bisa
diledakkan. Zionis yakin dengan mudah akan mampu mencapai tujuannya, karena
agama masyarakat sudah lemah.
Protokol
4
Gerakan Freemasonry
akan menjadi ujung tombak terutama untuk menghapus keyakinan bertuhan di tengah
masyarakat Kristen. Keyakinan bertuhan akan diganti dengan berbagai macam
teori, mulai dari matematika sampai relativitas. Masyarakat akan diarahkan
hanya berpikir pada arah persaingan ekonomi dan industri. Situasi seperti ini
harus dipertajam, agat terwujud masyarakat yang individualistik. Masyarakat
akan apatis pada ajaran agama, nilai-nilai, norma, dan juga politik. Masyarakat
hanya akan menguras tenaga dan memeras otak demi pencapaian ekonomi. Paham
liberalisme harus disebarkan ke seluruh dunia, agar pengertian kebebasan mampu
menimbulkan perpecahan dan disintegrasi yang pada akhirnya akan menghancurkan
kaum Goyim. Salah satunya dengan cara melandaskan industri di atas spekulasi.
Protokol
5
Zionis akan melakukan
pencemaran nama baik pendeta dan ulama, agar keduanya dipandang hina, bahkan
oleh gelandangan. Lewat opini umum Zionis harus memasarkan berbagai pandangan
yang akan menggoyahkan keyakinan masyarakat. Jika usaha ini belum berhasil,
maka masyarakat harus diberi pandangan baru yang akan terus digali sesuai
dengan kebutuhan zaman. Dengan demikian, keyakinan yang lama yang sudah
tertanam di dalam hati manusia lambat laun akan goyah dan pada akhirnya akan tersingkirkan
karena sudah dianggap tidak sesuai dengan zaman.
Zionis akan berusaha
keras untuk mengeksploitasi kebobrokan mental manusia dan menghancurkan
nilai-nilai adat. Dengan begitu akan tercipta perpecahan antarmasyarakat di
mana saja. Dengan sendirinya, jika hal tersebut tercipta maka kekuatan yang
melawan Yahudi akan sirna. Zionis akan mengendalikan masyarakat Kristen dan
umat beragama, karena memang kondisi semakin sulit. Sampai akhirnya manusia
akan meminta kaum Yahudi menjadi pembimbing dan memimpin manusia pada tata
dunia baru. Jika posisi demikian sudah bisa diraih, maka seluruh dunia akan
mudah dikendalikan. Tahapan berikutnya adalah membangun pemerintahan
internasional tertinggi yang kekuasaannya meliputi seluruh dunia dan dipatuhi
oleh seluruh umat manusia.
Protokol
6
Pada protokol ini
Zionis akan melakukan penimbunan kekayaan dan potensi finansial internasional.
Harta orang-orang Goyim akan disikat habis. Kekuasaan internasional yang Zionis
bentuk harus memiliki potensi finansial yang sangat besar dan memiliki
popularitas yang tinggi. Bangsa-bangsa yang patuh seolah-olah merasa mendapat
perlindungan. Namun sesungguhnya, mereka sedang dilemahkan.
Segala status dan
struktur hierarki kebangsawan di luar bangsa Yahudi harus dimusnahkan, termasuk
di sektor pertanahan, karena masih akan ada yang disebut tuan tanah. Karena itu
Zionis akan berjuang membebaskan tanah dari para tuan tanah, agar masyarakat
tidak lagi memiliki tanah yang menjadi kekuatan dan daya tawar tuan tanah.
Pada masyarakat luas
harus ditanamkan nafsu berfoya-foya dan semangat bersenang-senang. Rasa malas
harus ditanamkan dalam jiwa mereka. Dan tindakan ini akan melahirkan
kebangkrutan yang luas di dalam masyarakat. Zionis juga akan menciptakan
persaingan yang tajam antarpedagang. Gaji buruh akan dinaikkan, tetapi harga
kebutuhan pokok juga akan terus ditingkatkan. Buruh-buruh harus distimulasi
untuk senang mabuk-mabukkan, agar tingkat produksi menurun dan rendah.
Protokol
7
Rasa kebencian tidak
hanya disebarkan pada perorangan, tetapi juga pada masyarakat antarbenua. Eropa
harus didorong untuk selalu membantu menyebarkan isu permusuhan. Jika ada
pemerintahan yang menentang dan menghambat tujuan Zionisme, maka diusahakan
negara tetangganya merasa terancam yang pada akhirnya membuat kedua negara
terlibat dalam peperangan. Agar semua terlaksana, surat kabar dan media
informasi dengan skala besar harus menjadi senjata.
Untuk menunjukkan
kekuatannya, Zionis tidak akan segan-segan menyerang sebuah negara dengan aksi
terorisme yang kejam sebagai pesan. Kekuatan Yahudi yang diketahui oleh bangsa
lain, maka hal itu akan membuat bangsa lain merasa takut. Dan jika ada sebuah
negara yang melawan, Zionis akan menggempur dan menyerang negara tersebut
dengan berbagai senjata buatan Amerika dan buatan negara-negara lain yang telah
menjadi sekutu Zionis.
Protokol
8
Menaklukkan budaya
juga menjadi salah satu agenda yang akan dilaksanakan di sebuah negara. Zionis
akan menguasai penulis, pengarang, politikus, ahli hukum yang telah mengecap
pendidikan di lembaga pendidikan Yahudi dan yang telah mendapat doktrin Yahudi.
Para sarjana yang lulus dari perguruan tinggi Yahudi akan ditempatkan di
posisi-posisi penting dengan kewajiban berbalas budi. Meski demikian, Zionis
akan menciptakan kondisi kursi-kursi pemerintahan yang akan diduduki oleh
orang-orang yang tidak memiliki wibawa di depan masyarakat, agar posisi mereka
tetap lemah. Minimal para pemimpin memiliki akhlak yang buruk, sehingga rakyat
mudah marah padanya. Dengan demikian Yahudi akan menguasai dua kekuatan besar,
rakyat dengan budayanya, dan pelaku pemerintahan dengan ketergantungan yang
tinggi pada Yahudi dan akhlak yang rendah yang mereka miliki.
Protokol
9
Pejabat-pejabat
negara yang berasal dari orang selain Yahudi harus dikuasai, agar mudah diarahkan
sesuai dengan yang Zionis inginkan. Selain itu, Zionis akan menempatkan
orang-orang Yahudi pada posisi-posisi penting di negara-negara penting. Situasi
politik harus dibuat terus menerus timpang
terutama antara
legislatif dan eksekutif. Lagi-lagi, untuk tugas ini Zionis akan mengarahkan
visi dan misi surat kabar dan media informasi. Zionis juga akan berjuang sangat
keras untuk merusak generasi sekarang dan menodai generasi mendatang baik
secara pemikiran, perbuatan, akhlak, dan moral.
Protokol
10
Keluarga-keluarga
Non-Yahudi juga akan menjadi sasaran serangan dari kelompok Zionis. Zionis akan
merebut dan mempengaruhi setiap sarjana yang pernah dihasilkan masyarakat
Non-Yahudi, agar berpihak dan menjadi hamba gerakan Zionis. Dengan kekuatan
itu, Zionis akan membangun pemerintahan otokrasi yang bisa diarahkan sesuai
keinginan Zionis. Lembaga-lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif harus
dipegang oleh orang-orang yang tak segan-segan menerima uang suap. Sementara
pemimpin tertinggi harus dipegang oleh agen-agen Yahudi.
Protokol
11
Kaum Zionis dan
Yahudi merasa yakin bahwa tuhan telah menakdirkan bangsa Yahudi mengalami
diaspora ke seluruh penjuru dunia, agar dia mampu hidup dan berkembang di
berbagai negara. Sepintas ini akan dilihat sebagai kelemahan, tetapi Zionis
menyebutnya ini sebagai kekuatan. Diaspora yang sudah Zionis alami harus
menjadi jembatan emas untuk membangun kekuatan. “Kita harus menjadi seperti
singa, dan orang-orang Non-Yahudi akan menjadi domba-domba. Jika singa sudah
memasuki kandang domba, domba hanya bisa memejamkan mata dan menerima nasib
malangnya”.
Protokol
12
Kontrol media akan
diusahakan oleh kelompok ini, bahkan sebelum headline-headline surat kabar dan
media informasi diterbitkan. Surat kabar atau perusahaan media yang berpengaruh
akan Zionis beli untuk mengimbangi suara-suara dari media independen yang lepas
dari genggaman. Buku-buku berbobot akan dibebani pajak yang tinggi, sedang buku
murahan akan dipopulerkan dan hanya dikenakan pajak yang rendah. Hal ini
bertujuan agar para sarjana enggan menulis buku.
Protokol
13
Opini umum harus
dijauhkan dari kebenaran dan informasi yang sesungguhnya. Buah pikiran yang
benar akan dihambat dan dikubur dalam-dalam dengan cara menampilkan berita
populer yang menyita perhatian publik secara luas di surat kabar. Agen-agen
Yahudi yang bekerja di surat kabar akan bekerja keras untuk mengalihkan
perhatian masyarakat dengan hiburan, seni, olahraga, bahkan gosip.
Protokol
14
Akan dibentuk bahwa
satu-satunya agama yang tersisa adalah agama Yahudi. Bagaimana membentuknya?
Seluruh agama akan dikikis habis dengan cara merusaknya melalui berbagai cara,
perkembangan pemikiran, inovasi agama terutama melalui liberalisasi agama.
Situasi ini akan menguntungkan agama Yahudi, karena kelak manusia akan
berduyun-duyun mengikuti ajaran Zionis, meskipun tak akan pernah bisa menjadi
Yahudi. Tak ada lagi orang yang mengkritisi agama atau ajaran Yahudi, rabi-rabi
akan disembah, dan masyarakat dunia hanya akan mendapat karya-karya picisan
yang mengalihkan pandangan mereka.
Protokol
15
Penyebaran agen
Yahudi terutama jaringan Freemasonry akan dikirim ke seluruh penjuru dunia.
Mereka akan mendapatkan dan menggali data-data akurat untuk menghasilkan
kebijakan-kebijakan yang akurat pula. Dan setelah berkuasa, mereka akan
memusnahkan semua gerakan dan komunitas Non-Yahudi dengan cara yang bahkan tak
disadari oleh kelompok-kelompok yang akan dihancurkan sendiri.
Perpecahan-perpecahan akan terjadi dan kelompok Yahudi bisa dengan mudah cuci
tangan dan menghindari tuduhan.
Protokol
16
Zionis akan tampil
memimpin pada instansi dan lembaga-lembaga penting, terlebih universitas dan
gerakan intelektual. Setelah itu Zionis akan mencoba melakukan penulisan
sejarah ulang, menyisihkan sejarah yang menghujat dan menyerang bangsa Yahudi.
Namun, yang perlu Zionis waspadai adalah lembaga-lembaga pendidikan yang
berjalan dengan kurikulum sendiri yang lebih independen. Tidak seragam secara
nasional. Maka akan diusahakan lembaga pendidikan seperti ini akan dilenyapkan.
Kemerdekaan berpikir benar dan berpendapat lurus akan dilenyapkan, meskipun
kemerdekaan berpikir dan berpendapat adalah slogan mereka, tetapi untuk
melenyapkan hal itu mereka akan menyeragamkan cara berpikir manusia melalui
media massa. Zionis telah menanamkan pelajaran-pelajaran empiris dan sudah
membuang pelajaran-pelajaran non-empiris. Pelajaran ini amat sistematis agar
kaum terpelajar tidak mampu berpikir luas dan tidak mampu memecahkan persoalan
tanpa bantuan orang lain. Mereka bagai ternak yang dengan mudah akan digiring
oleh para penggembala.
Protokol
17
Peran tokoh agama
bahkan tokoh agama itu sendiri akan dimusnahkan. Nama mereka akan dicemarkan,
agar umat tak lagi percaya dan hormat pada mereka. Jika ada kesempatan yang
baik, Zionis akan meruntuhkan Vatikan, bahkan menembak dan membunuh Paus
melalui orang lain. Dan jika ini terjadi, kita akan memobilisasi penduduk dunia
untuk datang ke Vatikan dan menuntut pengusutan atas pembunuhan. Zionis akan
tampil memimpin mereka, hal itu perlu dilakukan agar kita memiliki kesempatan
untuk menduduki singgasana Paus, lalu orang Yahudi akan diangkat menjadi Paus
dan Kepala Uskup gereja di seluruh dunia.
Protokol
18
Kerusuhan di seluruh
dunia akan Zionis ciptakan dan ditunggangi polisi dan petugas keamanan tidak
mampu menangani. Maka tokoh-tokoh agama dan penceramah akan diorganisasi untuk
menerangkan keadaan. Di saat itulah mereka memainkan peranan seolah-olah
memberikan jalan keluar dan simpati pada kondisi masyarakat.
Politisi dan para
pejuang yang Zionis tangkap akan dicitrakan bukan sebagai pahlawan, tetapi
sebagai pencuri, kriminal, pembunuh, dan teroris. Masyarakat akan dibuat
memiliki anggapan bahwa mereka adalah para kriminal bukan pejuang kebenaran.
Protokol
19
Ciptakan citra bahwa
utang luar negeri sebagai bantuan. Padahal mereka sedang terjerat utang.
Situasi seperti ini harus terus dipelihara, agar kekayaan-kekayaan negara
pengutang terus mengalir ke dalam perbendaharaan kelompok Yahudi. Akal
bangsa-bangsa Goyim tidak akan mengerti bahwa utang mereka kepada negara-negara
kapitalis akan menguras kekayaan negeri mereka, sebab bunga utang-utang itu
akan dibayar dengan hasil bumi dan sumber daya alam mereka. Segera setelah
Zionis menguasai kekayaan, menguasai negara-negara dan pemerintahannya, mereka
akan menciptakan penguasa-penguasa dan pemerintah yang akan terus berutang dari
jaringan finansial Yahudi, sehingga negara dan pemerintahan tersebut semakin
tergenggam dalam kekuatan kapitalis.
Protokol
20
Zionis akan mendukung
pemerintahan seperti di atas dengan para pemikir dan sejumlah ahli ekonomi yang
memberikan saran dan nasihat yang seolah-olah dipandang sebagai jalan keluar.
Padahal seluruh nasihat tersebut hanya membuat negara dan pemerintah semakin
lumpuh dan kekuatan Yahudi semakin berkuasa. Zionis akan mengerahkan banker,
industrialis, pemodal, dan milioner Yahudi seolah-olah membantu negara dan
pemerintah. Segala sesuatu tampak bisa diatur dengan sempurna dan angka-angka
bermunculan di mana-mana, tetapi akhir dari semuanya adalah kebinasaan untuk
bangsa dan negara.
Protokol
21
Emas dan sumber emas
harus dikuasai karena emas memegang peranan penting. Dan setelah menguasainya,
emas akan dijadikan senjata untuk mencapai tujuan dan cita-cita Zionis
menguasai dunia. Dan untuk itu tak ragu-ragu Zionis akan menggunakan kekerasan.
Protokol
22
Zionis akan
melemahkan negara-negara dan bangsa yang lain di saat yang sama Zionis akan
memperkuat bangsa Yahudi. Setelah kuat, Zionis akan melenyapkan negara-negara
tersebut dan juga semua organisasi, tidak saja yang menentang, tetapi juga
organisasi dan negara yang semula membantu mereka. Hanya akan ada satu negara
dan satu bangsa, Kerajaan Yahudi!
Protokol
23
Para keturunan Daud
atau David akan memimpin menjadi raja dan dibantu oleh tokoh-tokoh Zionis.
Orang-orang ini harus memiliki otak yang cerdas, brilian, mampu mengendalikan
nafsunya, bisa bergaul dengan masyarakat, bersih dari noda dan berani berkorban
untuk memenangkan kepentingan dan tujuan besar Zionisme. Dia harus menjadi
lambang kejayaan, tangguh, dan karismatik.