Showing posts with label Asuransi Jiwa. Show all posts
Showing posts with label Asuransi Jiwa. Show all posts

Friday, December 5, 2014

Seberapa yakin kepercayaan anda ?

Ada sebuah perkacapan dua orang tentang Rasa Percaya

Suatu hari ada percakapan seorang penembak dengan seseorang ilmuan.

Penembak (T) : Bagaimana kalau kamu saya beri tahu kalau saya ini penembak. Anda percaya ?
Pendengar (J) : Enggak. Apa buktinya?
T : Kalau saya tembak kaleng, dan tepat kena. Apakah anda percaya ?
J : Belum tentu, siapa tahu kebetulan.
T : Bagaimana kalau ada 4 buah kaleng, dan saya tembak, kena semua ?
J : Coba anda buktikan.
" Duar , duar, duar, duar " Dan sang penembak pun mampu menembak tepat keempat kaleng.

T : Apakah anda percaya saya penembak ?
J : Emmm, belum tentu juga, bisa jadi itu ada yang kebetulan kena dan yang lainnya memang tepat bidikan anda.
T : Ini saya tunjukkan beberapa sertifikat international tentang penembak jitu dan beberapa penghargaan juara pertama menembak tingkat international. Apakah anda sekarang percaya kalau saya penembak jitu ?
J : Ya saya percaya.
T : Kalau anda sudah percaya. Sekarang taruh apel diatas kepala anda dan saya tembak ?
J : .... eit jangan ....
T : Kenapa ? Bukankah anda sudah yakin terhadap bukti-bukti yang saya tunjukkan ?
J : iya, percaya tapi.....

Kalau manusia ilmuan itu percaya, seharusnya ilmuan itu yakin akan kemampuan sang penembak jitu.
Yakin kalau apel diatas kepalanya akan ditembak tepat. Dan yakin kalau kepalanya nggak tertembak.

Seandainya Alloh menurunkan surat tentang hal kasat mata. misalkan
" Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." Surah Al-Isra’ ayat 9 ( 17 : 9 )

Apakah anda percaya AlQuran sebagai penawar ? 

Seandainya keyakinan manusia yakin bahwa penembak jitu pasti kena, walau mau ditaruh diatas kepala... wah keren banget. Pasrahnya cukup tinggi.

Alquran sebagai penawar, yakin Alloh akan memberikan kesembuhan dengan Alquran.
Alquran sebagai penawar penyakit jiwa,  penyakit jasad, penyakit santet, gangguan jin.
Alquran mampu mengembalikan sel-sel manusia yang rusak dengan izinNya.
Alquran mampu membakar syetan , jin jin jahat atas izinNya.
Alquran mampu memberi cahaya kepada hati manusia atas izinNya.

Kalau keyakinan manusia bisa full bahwa Alquran itu penawar, maka tinggal Nyambat ke Alloh. Alloh yang Maha Besar, yang Maha Kuasa. Mohon petunjukNya.
Allohusomat.
Ihdina sirotol mustakim.

Tuesday, November 26, 2013

38 HIKMAH PENCERAHAN MAKNA DUNIAWI, Syeh Abdulqodir Jaelani

Kitabullah, Sunnah, Kalam Imam Ghozali dan Syaikh Abdulqodir Jaelani

1. JAHANAM BAGI YG MENGHENDAKI KEHIDUPAN DUNIAWI
Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. (Al Israa’ 18)

2. TETAPI KAMU MEMILIH KEHIDUPAN DUNIAWI
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (Al A´laa 14-17)

3. NERAKA BAGI PENGUMPUL DUNIA (KIKIR)
Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (At Taubah 35)

4. JANGAN RAKUS PADA DUNIA
Rosulullah saw bersabda, “Demi Allah bukan kefakiran (kemiskinan) yang aku khawatirkan atas kamu, akan tetapi aku khawatir apabila dunia ini dibentangkan untukmu sebagaimana ia telah dilapangkan untuk orang-orang sebelum kamu, lalu kamu saling merebut dunia sebagaimana mereka memperebutkannya. Akhirnya dunia menghancurkan kamu sebagaimana ia telah membinasakan mereka”. (Bukhari Muslim)

5. CENGKERAMAN DUNIA
Abu Bakar Ash-Shiddiq ra berkata, “Pada suatu hari ketika aku bersama Rosulullah saw, maka beliau menggerakkan tangannya seolah-olah menolak sesuatu, sedangkan aku tidak melihat sesuatu apa pun di depan beliau. Tanyaku, “Wahai Rosulullah saw, mengapa engkau menggerakkan tanganmu seolah-olah menolak sesuatu, padahal aku tidak melihat sesuatu apa pun dihadapanmu?”. Beliau saw bersabda, “Diperlihatkan kepadaku seolah-olah dunia hendak mendatangi aku, maka kataku, “Pergilah kamu dari aku, sebab aku tidak senang denganmu”. Kata Dunia, “Ketahuilah bahwa kamu tidak akan mendapatkan aku lagi. Demi ALLAH jika kamu dapat terlepas dari cengkeramanku, maka aku tidak akan melepaskan cengkeramanku terhadap orang-orang yang datang sepeninggalmu” (Kehidupan Para Sahabat Rosulullah saw, 2003)

6. ALLAH AKAN MEMECAH BELAH HARTA ORANG YG MENGINGINKAN DUNIA
Rosulullah saw bersabda, “Barangsiapa ia bangun di pagi buta (pagi sekali) sedang ia berharap hanya pada harta benda (duniawi), maka ALLAH pasti mencerai beraikan urusan orang tersebut dan memecah belah hartanya. Dan ALLAH menjadikan kefakirannya itu di depan kedua matanya. Dan dunia yang telah tertulis baginya. Dan barangsiapa yang bangun pagi buta dengan mengharap akhirat, maka ALLAH pasti mengumpulkan keinginannya itu dan memelihara harta yang dimilikinya. ALLAH menjadikan kekayaan di dalam hatinya. Dunia akan mendatanginya dengan penuh hina dina (tak berharga)” (Imam al-Ghazali)

7. DUNIA ADALAH SENDA GURAU
Apakah engkau tidak memperhatikan firman ALLAH SWT, “Ketahuilah bahwa kehidupan dunia hanyalah senda gurau, permainan dan perhiasan”.
Senda gurau, permainan, dan perhiasan bagi anak kecil yang bodoh, bukan untuk orang-orang dewasa yang memiliki akal sehat. Aku telah memberitahukan bahwa dunia hanya untuk orang yang bodoh yang tidak berakal sehat. Dan aku juga telah memberitahukan bahwa kalian diciptakan bukan untuk permainan dan sibuk dengan dunia dengan melupakan akhirat. Apabila engkau mengambil bagian dunia dengan hawa nafsu, keinginan, dan syahwat, maka apa yang engkau dapat darinya hanya berupa ular, kalajengking, dan racun. Sibukkanlah dirimu dengan akhirat, kembalikan hatimu untuk dekat dengan-NYA. Sibuklah dengan-NYA, setelah itu barulah engkau ambil apa saja yang datang kepadamu (dunia), melalui tangan kemurahan-NYA. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

8. ALLAH TIDAK MEMANDANG DUNIA KARENA TIDAK BERHARGA
Nabi saw bersabda, “Sejak ALLAH menciptakan dunia, DIA tidak pernah memandangnya”. Hasan ra mengatakan bahwa maksudnya, ALLAH swt tidak pernah memandangnya dengan pandangan rahmat-NYA karena kebencian-NYA. Sungguh dunia itu merupakan hijab (penghalang) yang besar. Dengan ujian dunia akan terbukti manakah orang yang bersih dan manakah orang yang cacat. Orang yang masih terdapat cinta dunia dalam hatinya tidak akan bisa sampai pada kelezatan bermunajat kepada-NYA. Karena cinta dunia itu berlawanan dengan ALLAH dan berlawanan dengan sesuatu yang dicintai ALLAH SWT. (al-Ghunyah; Syaikh Abdul Qadir Jailani, 2010)

9. AKU TAKUT KALIAN BERLOMBA MENDAPATKAN DUNIA
Rosulullah saw bersabda, “Sesungguhnya demi ALLAH aku tidak takut kalian akan berbuat syirik, akan tetapi yang aku takutkan atas kalian adalah dunia, jangan-jangan kalian saling berlomba mendapatkannya”. (HR Bukhari Muslim)
nb : Setelah kematian Nabi saw, tidak ada yg akan menyembah berhala (syirik) di tanah arab

10. DUNIA ADALAH FITNAH
DUNIA adalah FITNAH dan MENYIBUKKAN, kecuali yang mengambilnya dengan niat kebaikan akhirat. Apabila niatnya benar dalam mengolah dunia, maka dunia akan bernilai bagi akhirat. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

11. MEMBICARAKAN DUNIA ADALAH RACUN YG MEMATIKAN
Usia dunia hanya sekejap, kenikmatannya akan sirna, kebaikanna akan berubah, tangannya akan menikam, dan memBICARAkannya adalah RACUN yang mematikan. Berdiri diatas dunia bagaikan berdiri diatas air, sehingga tidak akan dapat berdiri tegak karena gelombang yang mengombang-ambingnya. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

12. DUNIA ADALAH LADANG DAN AKHIRAT ADALAH TEMPAT TINGGAL
Wahai muritku, jangan jadikan apa yang kamu makan dan minum, yang kamu pakai, yang kamu nikahi dan berkumpul dengannya sebagai tujuan dan cita-cita. Semuanya adalah dorongan hasrat dan hawa nafsu.
Tujuan dan cita-cita hati adalah ALLAH al-Haq. Maka jadikanlah ALLAH dan segala yang ada pada-NYA sebagai tujuan dan cita-citamu. Dania ada penggantinya, yaitu akhirat. Makhluk ada penggantinya yaitu al-Khaliq.
Segala sesuatu yang kamu tinggalkan didunia, akan engkau dapati pengganti yg lebih baik didalam kehidupan yg akan datang. Anggaplah bahwa masih tersisa umur sampai hari ini, bersiaplah untuk kehidupan akhirat karena kesempatan itu akan hilang dengan datangnya malaikat Izrail pencabut nyawa.
Dunia adalah ladang dan tempat singgah bagi manusia, dan akhirat adalah tempat diam. Jika semangat dari ALLAH telah datang, maka keduanya (dunia dan akhirat) akan tertutupi. Sehingga dia akan berdiri diantara keduanya, tidak kepada dunia dan tidak kepada akhirat. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

13. HIDUP DI DUNIA BAGAI BERTEDUH DIBAWAH POHON
Rosulullah saw tidur diatas sebuah tikar, ketika beliau bangun tampak bekas tikar itu di pinggangnya. Kemudian kami berkata : “Wahai Rosulullah (bagaimana) seandainya kami membuatkan kasur (alas tidur yg empuk) untuk anda?” Maka Beliau bersabda, “Apalah artinya dunia ini bagiku? Aku didunia ini hanyalah bagaikan seorang pengendara yg berteduh dibawah sebuah pohon kemudian pergi dan meninggalkannya”. (HR Tirmidzi)

15. DUNIA INI TAK BERHARGA
Rosulullah saw bersabda, “Sesungguhnya dunia ini dilaknat (dibenci tidak berharga) dan dilaknat (pula) apa yg ada didalamnya kecuali dzikir kepada Allah dan segala yang mendekatkan kepada-Nya, orang alim dan orang yang menuntut ilmu” (HR Tirmidzi)

16. DUNIA DI TANGAN BUKAN DI HATI
Dunia boleh saja ditanganmu atau berada disakumu untuk engkau simpan dan pergunakan dengan niat yang baik. Tetapi jangan meletakkannya didalam hati. Engkau boleh menyimpannya diluar pintu (hati), tetapi jangan memasukkannya ke dalam pintu. Karena hal itu, tidak akan melahirkan kemuliaan bagimu. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

17. DUNIA LEBIH PANTAS UNTUK DIINJAK
Sunan Gunung Jati sengaja menguji Sunan Kalijaga dengan sebongkah emas. Emas itu ditaruh di padasan, tempat orang mengambil wudhu. Sunan Kalijaga sendiri tak terkejut mengingat ajaran Sunan Ampel “jangan mudah heran dan terkejut”. Ia merubah emas menjadi batu bata, dan menjadikannya tempat menaruh bakiak (sandal dari kayu) bagi orang yang berwudhu. Giliran Sunan Gunung jati yang takjub. Ia pun menikahkan adiknya, Siti Zaenab dengan Sunan Kalijaga. (Tasawuf Nusantara,2006)

19. DUNIA YANG BURUK RUPA
Adapun bagi seorang raja, dunia tampak bagaikan seorang mempelai wanita yang rupawan. Sedangkan dimata para wali, dunia tak ubahnya seperti orang yang buruk wajahnya. Rambutnya terbakar, demikian juga pakaiannya dan wajahnya tercabik-cabik. Mereka hanya mengambil bagian mereka (dari dunia), itu pun karena terpaksa karena memang harus demikian, mereka sangat merindukan akhirat. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

20. HIDUP DI DUNIA SAJA
Barangsiapa yg lebih mencintai dunia, diiringi dg kerakusan, lupa pd kematian, lupa bahwa ia akan bertemu Tuhannya dan tdk lagi membedakan halal dan haram, maka sesungguhnya dia sama dg orang2 kafir yg mengatakan, “Kehidupan ini tdk lain hanyalah hidup di dunia aja, kita mati dan hidup dan tdk ada yg membinasakan kita kecuali masa” (al-Jatsia 24). (Syaih Abdul Qadir Jailani)

21. DUNIA INI HANYA GURAUAN YANG MENYESATKAN
Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu. (Muhammad 36)

22. JANGANLAH DUNIA MEMPERDAYAKANMU
Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. (Faathir 5)

23. DUNIA ADALAH SURGA ORANG KAFIR
Rosulullah saw bersabda, “Dunia ini adalah penjara orang mukmin dan surga orang kafir” (HR Muslim)
Rosulullah saw bersabda kepada Umar bin Khattab, “Tidakkah kau rela jika dunia menjadi milik mereka (orang kafir), dan surga menjadi milik kita?” (Bukhari Muslim)

24. Hati-Hati dg Dunia
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (Ali ‘Imran: 185)

25. TINGGALKAN AMBISI DUNIA
Kosongkan hatimu dari ambisi dunia, sesungguhnya dalam waktu dekat engkau akan meninggalkannya. Jangan mencari kesenangan hidup didunia, sebab itu tidak akan menolongmu. Nabi Muhammad saw bersabda, “Kehidupan (yang sebenarnya) adalah kehidupan akhirat”. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

26. DUNIA BUKAN UNTUK DINIKMATI
Ali bin Abi Thalib ra berkata, “Barang siapa merindukan surga, niscaya ia takkan tergiur oleh segala kesenangan dunia”. (Al-Ghazali)
Sebisa mungkin hindari kenikmatan dunia (meskipun kenikmatan yg mubah), agar tidak lupa dengan kehidupan akhirat

27. BILA INGATAN CONDONG PADA DUNIA, MAKA INGATANNYA PADA AKHIRAT AKAN BERKURANG
Syaikh Abdul Qadir Jailani menekankan pentingnya tawakal dengan mengutip maksud sebuah sabda Nabi saw, “Bila seseorang menyerahkan dirinya secara penuh kepada ALLAH, maka ALLAH akan mengaruniakan apa saja yang dimintanya. Begitu juga sebaliknya, bila dengan bulat ia menyerahkan dirinya kepada dunia, maka ALLAH akan membiarkan dirinya dikuasai oleh dunia”. Semakin banyak orang yg mengejar dunia, maka semakin lupa dia akan akhirat, sebagaimana dinyatakan dalam sabda Nabi saw, “Apabila ingatan manusia telah condong kepada dunia, maka ingatannya kepada akhirat akan berkurang”.
Disinilah letak perbandingan antara manusia yg mengejar dunia, sehingga semua hati dan perhatiannya ditumpukan kepada dunia yg dikejarnya. Berusaahalah dia siang dan malam karena dunia, padahal urusan keduniaan itu tidak ada akhirnya. Semakin banyak yg diraihnya, semakin serakah ia untuk terus berusaha mendapatkannya. Sebaliknya, bila ingatan manusia condong kepada akhirat maka ingatannya terhadap dunia akan berkurang. Oleh karena itu, pilihlah akhirat daripada dunia, karena akhirat lebih baik bagimu. (Tarekat Muktabarah di Indonesia, 2006)

28. JANGAN TERLENA DENGAN KENIKMATAN DUNIA
Rosulullah saw bersabda, “Hiduplah engkau didunia seperti orang yg asing, atau laksana orang yg sekadar lewat ” (HR Bukhari)
Dunia yg fana ini hendaknya jangan membuat kita terlena. Perlakukanlah seolah kita orang asing yang singgah atau sekadar rekreasi sementara waktu karena rumah yg sesungguhnya adalah di akhirat. Oleh karena itu, ketika kita menemukan banyak sekali barang dan fasilitas dunia yg menggiurkan, ambillah sekadar yg kita perlukan untuk bekal perjalanan kita menuju akhirat (Kaya dan Bahagia dg Syukur, 2010)

29. KEHIDUPAN DUNIA YANG SANGAT-SANGAT SINGKAT
“Kesenangan hidup di dunia ini sangat sebentar disbanding dengan kesenangan hidup di akhirat” (at-Taubah 38)
Rosulullah saw bersabda, “Dunia, dibandingkan akhirat, hanyalah seperti kalian mencelupkan jari kalian di air laut, lalu perhatikanlah air yang menetes kembali (itulah dunia)” (HR Muslim)

30. KOSONGKAN HATI DARI DUNIA
Sibukkanlah dirimu dg memperbaiki diri, tinggalkan omong kosong dan kegilaan dunia. Rosulullah saw bersabda, “Kosongkanlah (hatimu) dari cita-cita dunia sebisamu”. Wahai orang yg silau oleh dunia, apabila engkau mengenalnya tentu engkau tidak akan mengejarnya. Apabila ia datang kepadamu, ia akan membuatmu lelah. Apabila ia menguasaimu, maka engkau akan merugi (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

31. MELEPASKAN DIRI DARI DUNIA
Nabi saw bersabda, “Lepaskanlah dirimu dari kepentingan dunia semampumu”
Wahai hamba ALLAH, bila kamu mampu lepas dari keterjepitan dunia lakukanlah. Jika tidak mampu, maka tergesalah hatimu mengadu kepada ALLAH. Dan bergantunglah dibawah rahmat-NYA sampai keterjepitanmu dari dunia ini longgar untukmu dan lepas dari hatimu (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

32. MENAHAN KESENANGAN DUNIA AGAR MENDAPAT KEMEWAHAN AKHIRAT
Pernah serombongan orang irak berkunjung ke rumah Umar bin Khattab ra. Maka Umar berkata kepada mereka, “Wahai penduduk irak, mungkin kalian hanya suka makanan yang mewah dan lezat. Ketahuilah jika kami mau, maka kami pun dapat membuat makanan yang mewah dan lezat bagi kami, akan tetapi kami ingin hidup sederhana didunia ini agar kami diberi kesenangan kelak di akhirat. Apakah kalian belum mendengar firman ALLAH yg berbunyi :
“Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan): “Kamu telah menghabiskan rezkimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik.” (Al Ahqaaf 20)”. (Kehidupan Para Sahabat Rosulullah saw, 2003)

33. MENGELUARKAN DUNIA DARI HATI
Seseorang bertanya kepadaku, “Bagaimana cara mengeluarkan cinta dunia dari dalam hati?”. Aku jelaskan kepadanya, “Perhatikanlah setiap perpindahan dunia itu dari satu tangan ke tangan lainnya. Dia berhasil untuk menghalangi dan membuat lupa para pemiliknya. Pada awalnya dunia akan mengangkat derajad pemiliknya dari orang lain, sehingga membuat dia disanjung dan dipuja. Saat ia terlena dengan kedudukan dan tarap hidupnya, tiba-tiba dunia menjerat dan menjatuhkannya, mereka diperdaya oleh dunia sehingga menghancurkannya. Dunia hanya tertawa, iblis pun ikut menyeringai tawanya. Demikianlah dunia memperlakukan orang kaya, para penguasa dan raja-raja, sejak zaman Adam hingga hari kiamat kelak. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

34. TINGGALKAN DUNIA DARI HATIMU
Wahai manusia, yang menjadikan engkau tidak mengenal ALLAH SWT dan para waliullah adalah rasa cinta dan sikap rakus terhadap dunia. Ingatlah kepada akhirat dan tinggalkanlah dunia (dari hatimu). (Syaikh ABdul Qadir Jailani)
35. MERASA PUAS DENGAN DUNIA
Kesenangan kepada dunia, bernikmat-nikmat dg dunia, sungguh merupakan RACUN pembunuh, mengalir dalam urat-urat menuju hati, lalu mengeluarkan darinya semua perasaan takut, gelisah, ingatan kepada maut dan kepada kegalauan Hari Kiamat. Dan itulah saat-saat kematian hati. Sebagaimana firman ALLAH :
“mereka merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengannya” (Yunus 7). (Al-Ghazali)

36. MENINGGALKAN DUNIA DARI HATI
Seorang mukmin tidak akan silau oleh gemerlap dunia dan isinya, ia mengambil bagiannya kemudian hatinya menghadap ALLAH SWT kembali. Disana ia berdiri menghadap Tuhannya dan meninggalkan dunia (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

37. MENOLAK DUNIA DENGAN HATI
Seorang mukmin itu terpenjara oleh dunia, Walaupun berada ditangan keluarga yg bergelimangan harta dan kemewahan, keluarganya bergembira dan tertawa riang, tetapi batinnya tetap merasa berada didalam penjara. Mungkin wajahnya tampak bahagia, tetapi hatinya berada dalam kesedihan. Dia mengenal baik dunia, sehingga dia menolak dunia dg hatinya (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

38. MENCERAIKAN DUNIA
Pada awalnya seorang shalihin “menceraikan” dunia dengan talak satu, karena dia khawatir kalau-kalau keadaannya berubah, ketika pintu akhirat terbuka baginya, dan ia mendapat yg lebih baik, maka dia menjatuhkan talak yg kedua kepada dunia. Dunia malah datang dan memeluknya, maka ia mentalak dunia dengan talak tiga, selanjutnya dia berdiri sepenuhnya dengan akhirat. Pada saat itu, munculnya cahaya ALLAH SWT maka dia pun mentalak akhirat. Dunia akan berkata kepadanya, “Mengapa engkau menceraikan aku?”. Ia menjawab, “Karena aku menemukan yang lebih baik”. Akhirat pun bertanya kepadanya dengan pertanyaan yg sama, maka dia menjawab, “Karena engkau hanya bentuk, bukan hakikat yang sebenarnya, maka bagaimana aku tidak menceraikanmu”. Saat itu, terbuktilah nilai ma’rifat-nya (cintanya) kepada ALLAH SWT. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)
[ 38 HIKMAH PENCERAHAN MAKNA DUNIAWI ]
Kitabullah, Sunnah, Kalam Imam Ghozali dan Syaikh Abdulqodir Jaelani

1. JAHANAM BAGI YG MENGHENDAKI KEHIDUPAN DUNIAWI
Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. (Al Israa’ 18)

2. TETAPI KAMU MEMILIH KEHIDUPAN DUNIAWI
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (Al A´laa 14-17)

3. NERAKA BAGI PENGUMPUL DUNIA (KIKIR)
Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (At Taubah 35)

4. JANGAN RAKUS PADA DUNIA
Rosulullah saw bersabda, “Demi Allah bukan kefakiran (kemiskinan) yang aku khawatirkan atas kamu, akan tetapi aku khawatir apabila dunia ini dibentangkan untukmu sebagaimana ia telah dilapangkan untuk orang-orang sebelum kamu, lalu kamu saling merebut dunia sebagaimana mereka memperebutkannya. Akhirnya dunia menghancurkan kamu sebagaimana ia telah membinasakan mereka”. (Bukhari Muslim)

5. CENGKERAMAN DUNIA
Abu Bakar Ash-Shiddiq ra berkata, “Pada suatu hari ketika aku bersama Rosulullah saw, maka beliau menggerakkan tangannya seolah-olah menolak sesuatu, sedangkan aku tidak melihat sesuatu apa pun di depan beliau. Tanyaku, “Wahai Rosulullah saw, mengapa engkau menggerakkan tanganmu seolah-olah menolak sesuatu, padahal aku tidak melihat sesuatu apa pun dihadapanmu?”. Beliau saw bersabda, “Diperlihatkan kepadaku seolah-olah dunia hendak mendatangi aku, maka kataku, “Pergilah kamu dari aku, sebab aku tidak senang denganmu”. Kata Dunia, “Ketahuilah bahwa kamu tidak akan mendapatkan aku lagi. Demi ALLAH jika kamu dapat terlepas dari cengkeramanku, maka aku tidak akan melepaskan cengkeramanku terhadap orang-orang yang datang sepeninggalmu” (Kehidupan Para Sahabat Rosulullah saw, 2003)

6. ALLAH AKAN MEMECAH BELAH HARTA ORANG YG MENGINGINKAN DUNIA
Rosulullah saw bersabda, “Barangsiapa ia bangun di pagi buta (pagi sekali) sedang ia berharap hanya pada harta benda (duniawi), maka ALLAH pasti mencerai beraikan urusan orang tersebut dan memecah belah hartanya. Dan ALLAH menjadikan kefakirannya itu di depan kedua matanya. Dan dunia yang telah tertulis baginya. Dan barangsiapa yang bangun pagi buta dengan mengharap akhirat, maka ALLAH pasti mengumpulkan keinginannya itu dan memelihara harta yang dimilikinya. ALLAH menjadikan kekayaan di dalam hatinya. Dunia akan mendatanginya dengan penuh hina dina (tak berharga)” (Imam al-Ghazali)

7. DUNIA ADALAH SENDA GURAU
Apakah engkau tidak memperhatikan firman ALLAH SWT, “Ketahuilah bahwa kehidupan dunia hanyalah senda gurau, permainan dan perhiasan”.
Senda gurau, permainan, dan perhiasan bagi anak kecil yang bodoh, bukan untuk orang-orang dewasa yang memiliki akal sehat. Aku telah memberitahukan bahwa dunia hanya untuk orang yang bodoh yang tidak berakal sehat. Dan aku juga telah memberitahukan bahwa kalian diciptakan bukan untuk permainan dan sibuk dengan dunia dengan melupakan akhirat. Apabila engkau mengambil bagian dunia dengan hawa nafsu, keinginan, dan syahwat, maka apa yang engkau dapat darinya hanya berupa ular, kalajengking, dan racun. Sibukkanlah dirimu dengan akhirat, kembalikan hatimu untuk dekat dengan-NYA. Sibuklah dengan-NYA, setelah itu barulah engkau ambil apa saja yang datang kepadamu (dunia), melalui tangan kemurahan-NYA. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)
8. ALLAH TIDAK MEMANDANG DUNIA KARENA TIDAK BERHARGA
Nabi saw bersabda, “Sejak ALLAH menciptakan dunia, DIA tidak pernah memandangnya”. Hasan ra mengatakan bahwa maksudnya, ALLAH swt tidak pernah memandangnya dengan pandangan rahmat-NYA karena kebencian-NYA. Sungguh dunia itu merupakan hijab (penghalang) yang besar. Dengan ujian dunia akan terbukti manakah orang yang bersih dan manakah orang yang cacat. Orang yang masih terdapat cinta dunia dalam hatinya tidak akan bisa sampai pada kelezatan bermunajat kepada-NYA. Karena cinta dunia itu berlawanan dengan ALLAH dan berlawanan dengan sesuatu yang dicintai ALLAH SWT. (al-Ghunyah; Syaikh Abdul Qadir Jailani, 2010)

9. AKU TAKUT KALIAN BERLOMBA MENDAPATKAN DUNIA
Rosulullah saw bersabda, “Sesungguhnya demi ALLAH aku tidak takut kalian akan berbuat syirik, akan tetapi yang aku takutkan atas kalian adalah dunia, jangan-jangan kalian saling berlomba mendapatkannya”. (HR Bukhari Muslim)
nb : Setelah kematian Nabi saw, tidak ada yg akan menyembah berhala (syirik) di tanah arab

10. DUNIA ADALAH FITNAH
DUNIA adalah FITNAH dan MENYIBUKKAN, kecuali yang mengambilnya dengan niat kebaikan akhirat. Apabila niatnya benar dalam mengolah dunia, maka dunia akan bernilai bagi akhirat. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

11. MEMBICARAKAN DUNIA ADALAH RACUN YG MEMATIKAN
Usia dunia hanya sekejap, kenikmatannya akan sirna, kebaikanna akan berubah, tangannya akan menikam, dan memBICARAkannya adalah RACUN yang mematikan. Berdiri diatas dunia bagaikan berdiri diatas air, sehingga tidak akan dapat berdiri tegak karena gelombang yang mengombang-ambingnya. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

12. DUNIA ADALAH LADANG DAN AKHIRAT ADALAH TEMPAT TINGGAL
Wahai muritku, jangan jadikan apa yang kamu makan dan minum, yang kamu pakai, yang kamu nikahi dan berkumpul dengannya sebagai tujuan dan cita-cita. Semuanya adalah dorongan hasrat dan hawa nafsu.
Tujuan dan cita-cita hati adalah ALLAH al-Haq. Maka jadikanlah ALLAH dan segala yang ada pada-NYA sebagai tujuan dan cita-citamu. Dania ada penggantinya, yaitu akhirat. Makhluk ada penggantinya yaitu al-Khaliq.
Segala sesuatu yang kamu tinggalkan didunia, akan engkau dapati pengganti yg lebih baik didalam kehidupan yg akan datang. Anggaplah bahwa masih tersisa umur sampai hari ini, bersiaplah untuk kehidupan akhirat karena kesempatan itu akan hilang dengan datangnya malaikat Izrail pencabut nyawa.
Dunia adalah ladang dan tempat singgah bagi manusia, dan akhirat adalah tempat diam. Jika semangat dari ALLAH telah datang, maka keduanya (dunia dan akhirat) akan tertutupi. Sehingga dia akan berdiri diantara keduanya, tidak kepada dunia dan tidak kepada akhirat. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

13. HIDUP DI DUNIA BAGAI BERTEDUH DIBAWAH POHON
Rosulullah saw tidur diatas sebuah tikar, ketika beliau bangun tampak bekas tikar itu di pinggangnya. Kemudian kami berkata : “Wahai Rosulullah (bagaimana) seandainya kami membuatkan kasur (alas tidur yg empuk) untuk anda?” Maka Beliau bersabda, “Apalah artinya dunia ini bagiku? Aku didunia ini hanyalah bagaikan seorang pengendara yg berteduh dibawah sebuah pohon kemudian pergi dan meninggalkannya”. (HR Tirmidzi)

15. DUNIA INI TAK BERHARGA
Rosulullah saw bersabda, “Sesungguhnya dunia ini dilaknat (dibenci tidak berharga) dan dilaknat (pula) apa yg ada didalamnya kecuali dzikir kepada Allah dan segala yang mendekatkan kepada-Nya, orang alim dan orang yang menuntut ilmu” (HR Tirmidzi)

16. DUNIA DI TANGAN BUKAN DI HATI
Dunia boleh saja ditanganmu atau berada disakumu untuk engkau simpan dan pergunakan dengan niat yang baik. Tetapi jangan meletakkannya didalam hati. Engkau boleh menyimpannya diluar pintu (hati), tetapi jangan memasukkannya ke dalam pintu. Karena hal itu, tidak akan melahirkan kemuliaan bagimu. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

17. DUNIA LEBIH PANTAS UNTUK DIINJAK
Sunan Gunung Jati sengaja menguji Sunan Kalijaga dengan sebongkah emas. Emas itu ditaruh di padasan, tempat orang mengambil wudhu. Sunan Kalijaga sendiri tak terkejut mengingat ajaran Sunan Ampel “jangan mudah heran dan terkejut”. Ia merubah emas menjadi batu bata, dan menjadikannya tempat menaruh bakiak (sandal dari kayu) bagi orang yang berwudhu. Giliran Sunan Gunung jati yang takjub. Ia pun menikahkan adiknya, Siti Zaenab dengan Sunan Kalijaga. (Tasawuf Nusantara,2006)

19. DUNIA YANG BURUK RUPA
Adapun bagi seorang raja, dunia tampak bagaikan seorang mempelai wanita yang rupawan. Sedangkan dimata para wali, dunia tak ubahnya seperti orang yang buruk wajahnya. Rambutnya terbakar, demikian juga pakaiannya dan wajahnya tercabik-cabik. Mereka hanya mengambil bagian mereka (dari dunia), itu pun karena terpaksa karena memang harus demikian, mereka sangat merindukan akhirat. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

20. HIDUP DI DUNIA SAJA
Barangsiapa yg lebih mencintai dunia, diiringi dg kerakusan, lupa pd kematian, lupa bahwa ia akan bertemu Tuhannya dan tdk lagi membedakan halal dan haram, maka sesungguhnya dia sama dg orang2 kafir yg mengatakan, “Kehidupan ini tdk lain hanyalah hidup di dunia aja, kita mati dan hidup dan tdk ada yg membinasakan kita kecuali masa” (al-Jatsia 24). (Syaih Abdul Qadir Jailani)

21. DUNIA INI HANYA GURAUAN YANG MENYESATKAN
Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu. (Muhammad 36)

22. JANGANLAH DUNIA MEMPERDAYAKANMU
Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. (Faathir 5)

23. DUNIA ADALAH SURGA ORANG KAFIR
Rosulullah saw bersabda, “Dunia ini adalah penjara orang mukmin dan surga orang kafir” (HR Muslim)
Rosulullah saw bersabda kepada Umar bin Khattab, “Tidakkah kau rela jika dunia menjadi milik mereka (orang kafir), dan surga menjadi milik kita?” (Bukhari Muslim)

24. Hati-Hati dg Dunia
Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (Ali ‘Imran: 185)

25. TINGGALKAN AMBISI DUNIA
Kosongkan hatimu dari ambisi dunia, sesungguhnya dalam waktu dekat engkau akan meninggalkannya. Jangan mencari kesenangan hidup didunia, sebab itu tidak akan menolongmu. Nabi Muhammad saw bersabda, “Kehidupan (yang sebenarnya) adalah kehidupan akhirat”. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

26. DUNIA BUKAN UNTUK DINIKMATI
Ali bin Abi Thalib ra berkata, “Barang siapa merindukan surga, niscaya ia takkan tergiur oleh segala kesenangan dunia”. (Al-Ghazali)
Sebisa mungkin hindari kenikmatan dunia (meskipun kenikmatan yg mubah), agar tidak lupa dengan kehidupan akhirat

27. BILA INGATAN CONDONG PADA DUNIA, MAKA INGATANNYA PADA AKHIRAT AKAN BERKURANG
Syaikh Abdul Qadir Jailani menekankan pentingnya tawakal dengan mengutip maksud sebuah sabda Nabi saw, “Bila seseorang menyerahkan dirinya secara penuh kepada ALLAH, maka ALLAH akan mengaruniakan apa saja yang dimintanya. Begitu juga sebaliknya, bila dengan bulat ia menyerahkan dirinya kepada dunia, maka ALLAH akan membiarkan dirinya dikuasai oleh dunia”. Semakin banyak orang yg mengejar dunia, maka semakin lupa dia akan akhirat, sebagaimana dinyatakan dalam sabda Nabi saw, “Apabila ingatan manusia telah condong kepada dunia, maka ingatannya kepada akhirat akan berkurang”.
Disinilah letak perbandingan antara manusia yg mengejar dunia, sehingga semua hati dan perhatiannya ditumpukan kepada dunia yg dikejarnya. Berusaahalah dia siang dan malam karena dunia, padahal urusan keduniaan itu tidak ada akhirnya. Semakin banyak yg diraihnya, semakin serakah ia untuk terus berusaha mendapatkannya. Sebaliknya, bila ingatan manusia condong kepada akhirat maka ingatannya terhadap dunia akan berkurang. Oleh karena itu, pilihlah akhirat daripada dunia, karena akhirat lebih baik bagimu. (Tarekat Muktabarah di Indonesia, 2006)

28. JANGAN TERLENA DENGAN KENIKMATAN DUNIA
Rosulullah saw bersabda, “Hiduplah engkau didunia seperti orang yg asing, atau laksana orang yg sekadar lewat ” (HR Bukhari)
Dunia yg fana ini hendaknya jangan membuat kita terlena. Perlakukanlah seolah kita orang asing yang singgah atau sekadar rekreasi sementara waktu karena rumah yg sesungguhnya adalah di akhirat. Oleh karena itu, ketika kita menemukan banyak sekali barang dan fasilitas dunia yg menggiurkan, ambillah sekadar yg kita perlukan untuk bekal perjalanan kita menuju akhirat (Kaya dan Bahagia dg Syukur, 2010)

29. KEHIDUPAN DUNIA YANG SANGAT-SANGAT SINGKAT
“Kesenangan hidup di dunia ini sangat sebentar disbanding dengan kesenangan hidup di akhirat” (at-Taubah 38)
Rosulullah saw bersabda, “Dunia, dibandingkan akhirat, hanyalah seperti kalian mencelupkan jari kalian di air laut, lalu perhatikanlah air yang menetes kembali (itulah dunia)” (HR Muslim)

30. KOSONGKAN HATI DARI DUNIA
Sibukkanlah dirimu dg memperbaiki diri, tinggalkan omong kosong dan kegilaan dunia. Rosulullah saw bersabda, “Kosongkanlah (hatimu) dari cita-cita dunia sebisamu”. Wahai orang yg silau oleh dunia, apabila engkau mengenalnya tentu engkau tidak akan mengejarnya. Apabila ia datang kepadamu, ia akan membuatmu lelah. Apabila ia menguasaimu, maka engkau akan merugi (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

31. MELEPASKAN DIRI DARI DUNIA
Nabi saw bersabda, “Lepaskanlah dirimu dari kepentingan dunia semampumu”
Wahai hamba ALLAH, bila kamu mampu lepas dari keterjepitan dunia lakukanlah. Jika tidak mampu, maka tergesalah hatimu mengadu kepada ALLAH. Dan bergantunglah dibawah rahmat-NYA sampai keterjepitanmu dari dunia ini longgar untukmu dan lepas dari hatimu (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

32. MENAHAN KESENANGAN DUNIA AGAR MENDAPAT KEMEWAHAN AKHIRAT
Pernah serombongan orang irak berkunjung ke rumah Umar bin Khattab ra. Maka Umar berkata kepada mereka, “Wahai penduduk irak, mungkin kalian hanya suka makanan yang mewah dan lezat. Ketahuilah jika kami mau, maka kami pun dapat membuat makanan yang mewah dan lezat bagi kami, akan tetapi kami ingin hidup sederhana didunia ini agar kami diberi kesenangan kelak di akhirat. Apakah kalian belum mendengar firman ALLAH yg berbunyi :
“Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan): “Kamu telah menghabiskan rezkimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik.” (Al Ahqaaf 20)”. (Kehidupan Para Sahabat Rosulullah saw, 2003)

33. MENGELUARKAN DUNIA DARI HATI
Seseorang bertanya kepadaku, “Bagaimana cara mengeluarkan cinta dunia dari dalam hati?”. Aku jelaskan kepadanya, “Perhatikanlah setiap perpindahan dunia itu dari satu tangan ke tangan lainnya. Dia berhasil untuk menghalangi dan membuat lupa para pemiliknya. Pada awalnya dunia akan mengangkat derajad pemiliknya dari orang lain, sehingga membuat dia disanjung dan dipuja. Saat ia terlena dengan kedudukan dan tarap hidupnya, tiba-tiba dunia menjerat dan menjatuhkannya, mereka diperdaya oleh dunia sehingga menghancurkannya. Dunia hanya tertawa, iblis pun ikut menyeringai tawanya. Demikianlah dunia memperlakukan orang kaya, para penguasa dan raja-raja, sejak zaman Adam hingga hari kiamat kelak. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

34. TINGGALKAN DUNIA DARI HATIMU
Wahai manusia, yang menjadikan engkau tidak mengenal ALLAH SWT dan para waliullah adalah rasa cinta dan sikap rakus terhadap dunia. Ingatlah kepada akhirat dan tinggalkanlah dunia (dari hatimu). (Syaikh ABdul Qadir Jailani)
35. MERASA PUAS DENGAN DUNIA
Kesenangan kepada dunia, bernikmat-nikmat dg dunia, sungguh merupakan RACUN pembunuh, mengalir dalam urat-urat menuju hati, lalu mengeluarkan darinya semua perasaan takut, gelisah, ingatan kepada maut dan kepada kegalauan Hari Kiamat. Dan itulah saat-saat kematian hati. Sebagaimana firman ALLAH :
“mereka merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengannya” (Yunus 7). (Al-Ghazali)

36. MENINGGALKAN DUNIA DARI HATI
Seorang mukmin tidak akan silau oleh gemerlap dunia dan isinya, ia mengambil bagiannya kemudian hatinya menghadap ALLAH SWT kembali. Disana ia berdiri menghadap Tuhannya dan meninggalkan dunia (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

37. MENOLAK DUNIA DENGAN HATI
Seorang mukmin itu terpenjara oleh dunia, Walaupun berada ditangan keluarga yg bergelimangan harta dan kemewahan, keluarganya bergembira dan tertawa riang, tetapi batinnya tetap merasa berada didalam penjara. Mungkin wajahnya tampak bahagia, tetapi hatinya berada dalam kesedihan. Dia mengenal baik dunia, sehingga dia menolak dunia dg hatinya (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

38. MENCERAIKAN DUNIA
Pada awalnya seorang shalihin “menceraikan” dunia dengan talak satu, karena dia khawatir kalau-kalau keadaannya berubah, ketika pintu akhirat terbuka baginya, dan ia mendapat yg lebih baik, maka dia menjatuhkan talak yg kedua kepada dunia. Dunia malah datang dan memeluknya, maka ia mentalak dunia dengan talak tiga, selanjutnya dia berdiri sepenuhnya dengan akhirat. Pada saat itu, munculnya cahaya ALLAH SWT maka dia pun mentalak akhirat. Dunia akan berkata kepadanya, “Mengapa engkau menceraikan aku?”. Ia menjawab, “Karena aku menemukan yang lebih baik”. Akhirat pun bertanya kepadanya dengan pertanyaan yg sama, maka dia menjawab, “Karena engkau hanya bentuk, bukan hakikat yang sebenarnya, maka bagaimana aku tidak menceraikanmu”. Saat itu, terbuktilah nilai ma’rifat-nya (cintanya) kepada ALLAH SWT. (Syaikh Abdul Qadir Jailani)

Monday, January 14, 2013

Jangan takut Jujur dalam berbisnis

Ada prinsip berbisnis, " ... buat apa untungnya dibagi-bagi kalau bisa dikerjain sendiri ? "

Suatu hari ada seorang tuan tanah yang tahu ilmu bisnis. Namun dia sedikit mengetahui bisnis property. Dia berpikir bagaimana agar mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Caranya mengubah tanah-tanahnya menjadi perumahan. Akhirnya digandengannya team yang pengalaman membangun perumahan. Tuan tanah ini berharap dia bisa menguasai ilmu developer perumahan. Singkat cerita tuan tanah berhasil di proyek pertamanya berkat bimbingan team.  
Karena tuan tanah ini memiliki banyak tanah, maka proyek selanjutnya dia kerjakan sendiri, tanpa menggandeng lagi team lamanya ...... " buat apa untungnya dibagi-bagi kalau bisa dikerjain sendiri " 

Bagaimana nasibnya team yg berpengalaman membangun perumahan tapi modal pas-pasan ? Bagi anda yang memiliki ilmu namun sedikit pemodalan inilah tips berbisnis dengan agan-agan tuan tanah. 
Pegang saja sifat nabi Muhammad saw.  FAST yaitu fathonah (cerdas), amanah (bisa dipercaya), sidiq (benar perkataan dan perbuatan), tabligh (menyampaikan). 

Nabi Muhammad saw, sebagai seorang manusia pasti pernah ditipu. Namun sifat Jujur beliau tetap dipegang. Kejujuran memberikan rasa trust bagi partner bisnis dan konsumennya.  Bukankah anda pasti akan memilih orang yg jujur dalam untuk memegang keuangan anda ?  Jadi jangan takut Jujur dalam berbisnis. Alloh pasti membukakan pintu rejekiNya dari silaturahmi dengan rekan bisnis yg lain.

Tuesday, October 30, 2012

Jenis Jenis Asuransi Jiwa


KOMPAS.com - Seringkali kita sebagai konsumen hanya manggut-manggut mendengarkan penjelasan agen asuransi yang menawarkan produknya. Sebagian besar agen menawarkan produk yang dijualnya, bukan produk yang kita perlukan. Masalahnya, sering juga konsumen tidak mengerti dan tidak paham benar produk asuransi apa sebenarnya yang dia perlukan.
Pengetahuan dasar mengenai jenis-jenis asuransi jiwa saja terkadang membuat pusing. Masih banyak konsumen yang tidak dapat membedakan antara produk tradisional dengan produk non tradisional. Sementara penjelasan para agen juga sekadarnya saja, belum benar-benar memenuhi dahaga keingintahuan para nasabah. Sebaliknya, nasabah juga perlu lebih banyak bertanya dan memiliki pengetahuan tentang asuransi.
Mengenai jenis-jenis asuransi, di Indonesia, jenis asuransi terbagi menjadi dua jenis besar, asuransi tradisional dan asuransi nontradisional.
Asuransi tradisional terbagi menjadi tiga jenis. Asuransi termlife (berjangka), whole life (seumur hidup), dan endowment (dwiguna).
Ada baiknya meluangkan waktu sejenak untuk memahami lebih jauh jenis-jenis asuransi ini.

Asuransi Termlife (berjangka)
Asuransi berjangka hanya memberikan proteksi dalam jangka waktu tertentu saja. Proteksinya bisa sesingkat naik pesawat dari Jakarta ke Semarang selama kurang dari dua jam atau selama 20 tahun. Ciri khasnya, ada batas waktu proteksi asuransi. Selain itu, jika tidak terjadi risiko, uang asuransi tidak dikembalikan atau hangus.
Asuransi jenis ini memiliki premi paling murah di antara asuransi lainnya. Uang pertanggungannya pun bisa besar, mencapai miliaran dengan premi yang tidak terlalu menguras isi kantong. Asuransi jenis term life tidak memiliki nilai tunai. Jika pada masa berakhirnya kontrak asuransi si tertanggung masih sehat walafiat, kontrak berakhir dan tidak ada uang yang diberikan kepada tertanggung.
Banyak orang yang tidak menyukai produk ini karena tidak ada uang yang dikembalikan ketika masa kontrak berakhir dan nasabah sehat wal afiat. Aneh memang, ada orang yang tidak bersyukur karena telah dikaruniai kesehatan dan umur panjang. Sebenarnya asuransi jenis term life ini bisa dianalogikan dengan menyewa seorang petugas satpam selama satu malam untuk menjaga rumah dengan harta benda berlimpah. Jika tidak terjadi kemalingan pada malam itu, apakah kita dapat menarik kembali gaji si petugas satpam pagi hari berikutnya? Bukankah kita harus bersyukur karena rumah kita aman?
Karena uang pertanggungan yang besar, untuk membeli premi asuransi jenis ini pun tidak terlalu mudah. Sebagian besar perusahaan asuransi yang menjual asuransi jenis ini mewajibkan nasabahnya menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu sebelum membeli polis dengan pertangungan misalnya sebesar Rp 2 miliar.
Jika tidak lolos pemeriksaan, nasabah tidak diperkenankan membeli asuransi jenis ini. Atau mungkin saja uang pertanggungan diturunkan menjadi lebih kecil.
Premi asuransi ini jauh lebih kecil ketimbang premi yang harus dibayarkan jika membeli produk unit link. Banyak perencana keuangan yang menyarankan jika membeli produk asuransi jenis ini sebaiknya dibarengi dengan membeli reksa dana. Pasalnya, ketika masa asuransi berakhir dan tertanggung sehat tidak ada uang pertanggungan yang diberikan.
Sehingga jika dikombinasikan dengan reksa dana, pada saat berakhirnya pertanggungan dana pengembangan investasi dari reksa dana sudah cukup banyak. Kombinasi asuransi berjangka dan reksa dana, akan menghasilkan investasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan membeli unit link. Dengan membayar premi yang sama, uang pertanggungan juga jauh lebih besar.
Satu hal yang diperlukan adalah kedisiplinan setiap bulan untuk menabung di reksa dana setiap bulannya agar mendapatkan manfaat dan hasil maksimal.

Asuransi whole life (seumur hidup)
Setelah mengenal term life, ada pula jenis kedua yang disebut whole life.

Asuransi ini mengandung nilai tabungan. Masa proteksinya pun lebih panjang, hingga mencapai 99 tahun. Asuransi ini disebut sebagai penyempurnaan asuransi term life yang tidak memiliki nilai tunai. Anda tentu ingat bahwa jika tidak terjadi risiko meninggal, pada masa akhir kontrak asuransi berjangka si nasabah tidak mendapatkan apa-apa ?

Nah, untuk memuaskan nasabah yang berkeluh mengenai asuransi berjangka, pada asuransi whole life, ketika kontrak berakhir dan tertanggung masih sehat walafiat, ada nilai tunai yang diberikan. Risikonya, premi yang dibayarkan lebih mahal karena risiko klaim pasti terjadi. Jarang ada orang yang sehat sampai usia 99 tahun kan? Di Indonesia, angka harapan hidup laki-laki 65 tahun dan perempuan 70 tahun.

Nilai tunai polis whole life dapat dijadikan agunan pinjaman dan ada bonus dividen dari perusahaan bagi pemegang polis whole life. Selain itu, jika tidak dapat membayar preminya, pemegang polis dapat mengambil dana dari nilai tunai ini. Fitur ini tidak ada pada jenis asuransi term life.

Pertanyaan selanjutnya, berapa uang yang akan saya dapatkan ketika masa asuransi berakhir kelak? Biasanya para agen asuransi memberikan ilustrasi pada usia sekian puluh tahun akan keluar dana sekian ratus juta. Sekali lagi, jangan silau oleh ilustrasi yang menayangkan angka berjuta-juta. Angka itu terlihat besar pada saat ini, sementara inflasi terus menggerus nilai uang dan pada saatnya kelak, beberapa puluh tahun dari sekarang, dana sebesar itu sebenarnya tidak terlalu besar.

Penyebabnya, dana itu hanya dikembangkan dengan imbal hasil sebesar 4 persen saja per tahun. Jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat suku bunga di pasaran. Imbal hasil sebesar itu masih belum dipotong biaya dan pajak.

Di sisi lain, laju inflasi riil mencapai 12 persen. Sehingga nilai tunai asuransi whole life akan tergerus inflasi dan nilainya tidak sebesar ketika ilustrasi disodorkan kepada para calon nasabah. Bisa jadi, ketika polis jatuh tempo, nilai tunai ini menjadi sangat kecil sekali.

Biaya premi yang harus dibayarkan untuk mendapatkan pertanggungan sebesar Rp 1 miliar misalnya, akan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan biaya premi yang harus dibayarkan jika Anda membeli asuransi berjangka. Bagaimana perbedaannya, dapat dilihat pada tulisan mengenai perhitungan premi asuransi.

Asuransi endowment (dwiguna)
Jenis asuransi tradisional ketiga adalah endowment. Jenis ini bersifat seperti asuransi berjangka juga sebagai tabungan.
Produk ini amat populer sebelum muncul produk unit link. Bentuk asuransi endowment beragam. Selain memiliki nilai tunai, ada juga dana yang dikeluarkan secara berjangka sebelum masa kontrak asuransi berakhir. Dana ini keluar secara berkala misalnya 3 tahun sekali atau 5 tahun sekali. Misalnya seperti asuransi pendidikan yang mengeluarkan dana ketika si anak berusia 5 tahun untuk biaya masuk TK, 7 tahun untuk biaya masuk SD dan seterusnya.
Sayangnya, premi asuransi endowment ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan premi asuransi berjangka maupun whole life.
Belakangan, pamor asuransi jenis endowment ini memudar seiring dengan munculnya produk-produk unitlink. Selain itu karena royal memberikan bonus, biaya asuransi endowment justru memberatkan perusahaan asuransi.

Unit Link
Setelah membahas tiga jenis asuransi tradisional, mari kita bahas asuransi non tradisional. Jenis asuransi non tradisional hanya satu yaitu unit link.
Unit link ini merupakan asuransi dengan dua kantong, kantong untuk proteksi dan kantung investasi. Uang premi yang dibayarkan sebagian digunakan untuk membayar proteksi dan sebagian lagi ditempatkan pada reksa dana dalam bentuk unit link.
Pemegang polis akan diminta memilih di mana akan ditempatkan investasinya, apakah pada reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, atau pasar uang.
Unit link terkait erat dengan pasar modal. Produk ini cukup rumit dan tidak mudah dipahami. Sayangnya, banyak agen asuransi yang kurang menjelaskan dengan tepat perihal produk ini. Ketika pasar modal turun, nilai unit link juga akan turun. Sehingga seringkali proyeksi yang diberikan meleset dari kenyataan.
Pada beberapa perusahaan asuransi yang menjual produk unit link, ada pula yang tidak memberikan secara rinci mengenai kinerja unit linknya dari bulan ke bulan. Jangankan kinerja, unit link tersebut ditempatkan pada saham apa saja, banyak nasabah yang tidak mendapatkan keterangan soal ini. Memang, sudah ada beberapa perusahaan asuransi yang memuat kinerja unit link di situsnya sehingga dapat dengan mudah diakses oleh para nasabah.
Jika Anda membandingkan menempatkan dana yang sama dengan porsi yang ditempatkan pada unit link, artinya sudah dikurangi oleh biaya premi, dengan ditempatkan langsung pada reksa dana, maka hasilnya akan jauh lebih besar jika ditempatkan pada reksa dana.
Kebanyakan perusahaan asuransi menginvestasikan dana Anda sepenuhnya pada produk unit link pada tahun ke lima. Untuk tahun pertama hingga ke lima, hanya sebagian saja yang ditempatkan di unit link. Misalnya 0 persen pada tahun pertama, karena pada tahun pertama dana habis untuk biaya akuisisi alias membayar bonus agen. Tahun kedua porsi investasinya naik menjadi 20 persen, tahun ketiga menjadi 40 persen dan tahun keempat 80 persen baru pada tahun kelima menjadi 100 persen ditempatkan pada unit link.
Biaya premi yang harus dikeluarkapun paling besar dibandingkan dengan premi asuransi jenis tradisional. Nilai proteksinya hanya sedikit, paling besar sekitar Rp 250 juta saja. Jika Anda sudah menghitung kebutuhan asuransi Anda dan uang pertanggungan sebesar Rp 250 juta tidak memadai, pertimbangkan untuk mengambil asuransi jenis lain.
Masalahnya, jika Anda memerlukan proteksi sebesar Rp 1 miliar harus membayar premi unit link yang sangat tinggi. Jangan sampai karena belum mampu membayar premi unit link yang ditawarkan agen lalu menurunkan uang pertanggungan sehingga Anda mengalamiunderinsure.
Pemegang polis harus benar-benar memerhatikan dan mempelajari produk ini dengan saksama dan banyak menyerap informasi agar tidak salah beli. Sudah mengeluarkan uang dalam jumlah besar, mendapat pertangungan yang kurang dari kebutuhan serta mendapatkan hasil investasi yang tidak maksimal.
Positifnya asuransi jenis unit link adalah Anda dapat disiplin berinvestasi secara berkala, baik bulanan maupun tahunan karena pembayaran investasi ditagihkan bersamaan dengan pembayaran premi.
Nah, setelah mengetahui jenis-jenis asuransi, pilihlah yang paling cocok dengan tujuan keuangan Anda. Hitung dahulu kebutuhan asuransi, lalu tentukan produknya.

Friday, March 2, 2012

Cerita Menjelang Kematian, Asuransi Jiwa dan Pendidikan Anak

Mas-mas , mbak-mbak dan adik-adik
sharing sedikit tentang Asuransi, Kematian dan Pendidikan Anak

Tidak ada yang tahu tentang nasib kita dimasa datang.
Kematian kita juga tidak tahu kapan menjemputnya. Namun saya ada cerita. Saya pernah sakit dan mengalami kondisi seolah-olah udah mau mati.
Datang malaikat penjabut nyawa, dan bertanya agak lembut " Bayu, Apa amalan kamu sehingga kamu pingin masuk surga ? "

cleguk......... wes gak iso njawab mas. Aku merasa selama ini cuman main-main thok.  Datang  kantor , kerjo, pulang akhir bulan nompo gaji.  Selama ini saya hanya memikirkan diri sendiri. Amalanmu buat agama, umat, makhluk  lain yang bisa engkau ceritakan dialam kubur apa ?

" Emang sholatmu diterima ? Sholat saja masih nggak kusuk, telat "
" Emang shodakoh kamu diterima ? Shodakohnya juga nggak seberapa dari gaji yang Alloh berikan "
 " pingin surga ?  Tesih tebih mas. Masih jauh mas ".

Pada saat itu saya teringat ayat " Ya laitani kuntu turoba " . Kata-kata golongan musyrikin saat yaumul hisab " Mending aku dijadikan tanah saja  "  Naudzubilah

Gemeter badan ini mas.
Ya Alloh, ampunilah hambamu ini, karena selama ini hanya bermain. Rob, aku takut engkau masukkan dalm kelompok musyrikin.
Saat itu saya memohon, diberi kesempatan hidup sekali lagi
Ya Alloh berikan saya kesempatan hidup lagi ya Alloh sehingga layak Engkau masukkan dalam SurgaMu. Ya Rob... jangan Engkau cabut nyawa ini sebelum hambamu ini  bisa ............. atau minimal bisa membangun sebuah Masjid dalam hidup hamba.

Yang saya ingat :
Setelah kematian semuanya terputus kecuali tiga perkara :
1. Amal jariah
2. Ilmu yang bermanfaat
3. Do'a anak sholeh.

Mas,
Siapa yang bisa menjamin, kalau kita meninggal istri tidak kawin lagi dari uang asuransi jiwa kita ?
Siapa yang bisa menjamin warisan dari asuransi jiwa hanya dikususkan untuk biaya  pendidikan anak ?
Siapa yang  menjamin kalau kita mati , anak-anak kita terlantar ? Boleh jadi mereka menjadi lebih tegar dan sukses dalam mengarungi hidup karena ketegaran istri kita.

mungkin rasa keAkuan terlalu besar sehingga agak kabur mengakui kekuasaan mutlakNya.

Mumpung masih hidup :
Mari ber MLM dalam amal jariah.
MLM mbangun Rumah Anak Yatim. InsyaAlloh Alloh pasti menjaga anak keturunan kita.
MLM membangun sekolah, masjid dll
" Perniagaan dengan Alloh dibalas cash 10x lipat  didunia , selebihnya di akhirat "
Saya teringat perkataan ibu teman saya. " Le aku ora iso ngewarisi opo-opo, mur iso ngekolahke awakmu ( sampai STTT ) "  " Nak ibu tidak bisa meninggalkan warisan apapun, bisanya cuma menyekolahkan kamu ( sampai STTT ) "
thanks to : wahyu s, atas inspirasinya

Semoga bermanfaat.
Mohon maaf bila ada kata yang salah.
Salam
- niat ber MLM dalam sharing ilmu -
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...