Monday, December 14, 2009

Calo tiket di bandara Polonia Medan

Sehabis ngajar, sore itu saya 'go show' naik taxi ke bandara polonia Medan untuk mencari tiket jurusan jakarta. Sesampai di bandara, ternyata salah satu loket penjualan tiket Lxxxx, penuh dengan orang. Dari pada berdesakan saya cari informasi dulu ke loket Sxxx.
'Sore, masih ada tiket ke jakarta ?'
'Ada tapi nanti malem, dan harganya 700 rb an', jawab penjaganya.
'Udah malem mahal lagi, mending tanya loket yang lain dulu.' pikir saya.
Sebelum kaki melangkah ke loket Lxxxxx Air, ada bapak-bapak separuh baya menawarkan tiket ke Jakarta. ' Ada tiket jakarta, 525 mau pak ?' ' Jam lima ini berangkat '
' Lhoh kok ada tiket murah, berangkatnya jam lima lagi ' hati saya senang tapi ada rasa curiga juga.
'Bener nih pak' tanya saya menyakinkan .
'Bener pak, bayarnya nanti aja kalau udah didalam.' kata sibapak calo tadi menyakinkan.
'Oke deh saya akan bayar kalau udah cekin dan bisa masuk kedalam'
' Silahkan pak. Bapak disini dulu sebentar, tiketnya lagi diurus '
Pikiran saya mulai muncul skenario escape kalau ini penipuan.
Sekitar lima menit kemudian datang seorang anak muda belasan tahun membawa segepok tiket, dan mengajak saya untuk masuk. Dengan pd-nya anak jalan didalam bandara. anak ini udah hapal banget sama bandara dan semua petugas bandara kayaknya juga dihapalnya.
Pintu masuk pertama, lewat. Bagian chekin lewat, karena udah dichekin. Bagian airport tax, lewat, karena ditiket itu udah ada kupon airport taxnya. Sekurity bandara lewat. Dan masuk ke ruang tunggu.
' Hebat banget nih anak muda, masuk sampai ke ruang tunggu tanpa hambatan. '
Keren, dan saya bisa terbang jam lima sore. Calo di Polonia Medan emang hebat. Udah murah bisa berangkat sore pula.
Namun ada perasaan yang bikin saya kawatir tidak bisa terbang.
Ketika saya lihat tiket chek innya ternyata bukan nama saya, perlu klarifikasi nih.
Ternyata tiket itu adalah tiket yang dia pesan beberapa hari sebelum pemberangkatan dg nama sembarang orang, sehingga dapet harga murah. Setelah hari H, si calo mencari pembeli dengan nama pemesan lamanya di cancle terlebih dahulu.


Have a nice trip with calo :)
Ternyata waspada itu juga harus pake logika.

Ustad Danu membahas Insomnia dan Gagap bicara

Hari minggu dan senin pagi, adalah hari yang saya tunggu-tunggu. Ada pelajaran hikmah dari ustad dhanu. Menurut saya ustad dhanu diberi ilmu hikmah sehingga mampu membaca hikmah dari ayat-ayat Alqur'an yang berhubungan dengan sifat-sifat kejiwaan yang berhubungan dengan kesehatan.
- Ada seorang ibu yang mengadukan tentang anaknya yang sakit talasemia ( sel darah merah cepat hancur/rusak sebelum saatnya). Kata ustad danu, penyakit ini disebabkan karena mudah tersinggung (sensitif). Mudah tersinggung kepada lingkungan, orang tua, suami, kerabat. Ada perbedaan sedikit, langsung tersinggung, dan nek dalam hati. Sifat ini bisa dari ibu atau bapak sang bayi.
Saran ustad Dhanu, ubah sifat mudah tersinggung ini dengan sifat mudah .... (lupa, mudah tersenyum kali ya :) )
- Ada seorang nona, menceritakan sifat ponakannya yang gagap. Kata ustad danu hal ini disebabkan karena keinginan bicara yang terlalu kuat dari orang tuanya yang tidak terkontrol. Ini bisa dilatih cara bicara saja. Yang santai. InsyaAlloh nanti gagapnya sembuh.

semoga membantu dan bermanfaat.

Wednesday, December 2, 2009

Lalat dan Semut

Copy paste dari Pak Jamil Azzaini.

Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta diatas sebuah tong sampah didepan sebuah rumah. Suatu ketika anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat. “Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar” katanya.

Setelah kenyang si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka.

Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan dan esok paginya nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai

Tak jauh dari tempat itu nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.

Dalam perjalanan seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua “Ada apa dengan lalat ini Pak?, mengapa dia sekarat?”.

“Oh.. itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini, sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita” Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi “Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? kenapa tidak berhasil?”.

Masih sambil berjalan dan memangggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab “Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama”. Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya namun kali ini dengan mimik & nada lebih serius “Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama namun mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini”.

(Ini bukan tulisan saya, saya dapat kiriman dari sesorang beberapa waktu yang lalu, maaf saya lupa orangnya, terima kasih kepada yang telah mengirim tulisan ini, semoga jadi amal soleh. Salam SuksesMulia, Jamil Azzaini)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...