Marketing nggak pake Duit ? Ternyata ada, mari kita simak Marketing Unik nggak pake Duit ala Penjual Bubur Ayam
Pak Firman, merupakan orang yang ke-ratusan juta atau bahkan
mungkin ke-semilyar yang membuat usaha bubur ayam. Jenis usaha yang
sangat common dan cara menjajakan yang juga sama common
nya dengan usaha bubur ayam yang lain. Beliau ini jualan di Jl. PHH
Mustofa bersebelahan dengan Surapati Core (Sucore) Bandung. Pesaing
terdekat bubur ayam Pak Firman adalah pedagang bubur ayam lain yang
hanya berjarak 100 meter dari gerobaknya. Oh ya, Pak Firman baru memulai
usaha bubur ayam ini 2 bulan sebelum lebaran Idul Fitri kemarin. Sementara pesaing
terdekatnya jauh lebih lama dari itu. Sangat logis jika pesaing
terdekat Pak Firman pelanggannya lebih banyak, karna lebih dulu eksis
dan dikenal masyarakat disana. Tapi yang justru terjadi adalah usaha bubur ayamnya
lebih laris manis dibanding pesaiang terdahulu bahkan sedari awal ia
memulai. Padahal rasa bubur ayam keduanya tidaklah jauh berbeda. Harga
pun hampir sama.
Marketing ala Penjual Bubur Ayam
Ini dia kunci sukses marketing bubur ayam pak
Firman. Ia selalu menyambut calon pelanggannya dengan senyuman lebar
tulus dan obrolan PDKT yang mengalir hangat. Bukan sekedar basa-basi
yang basi. Dari awal pertemuan kami sudah bisa cerita macam-macam dan
ketawa-ketiwi bersama. Ia berusaha mengenal setiap pelanggannya. Waw hebat. Bahkan
beliau sangat senang memperkenalkan antara satu pelanggan dengan
pelanggan yang lain. Saya dikenalkan dengan orang yang ternyata deket
rumah dan sama-sama baru punya anak. Bertambah teman deh..Beliau juga
sering terlihat ikut mengobrol dengan para pelanggan. Saya yang sangat
senang dengan keramahtamahan beliau, obrolan beliau yang bukan sekedar
basa-basi yang basi, membuat saya menjadi loyal tidak peduli harus
membayar berapa untuk semangkok bubur ayam buatannya.
Saat
saya bertanya: "Kenapa pak, jualan bubur?". Jawabannya sangatlah
sederhana: "Ya, karna saya seneng banget makan bubur ayam." sambil
tersenyum girang. Ia senang dengan apa yang ia jalani . Ia
mengejawantahkannya dalam perilaku yang menyenangkan pelanggannya secara
langsung. Ia bahkan rela berlari-lari girang seperti anak-anak
mengantarkan sendiri pesanan bubur ayam ke pelanggan yang menunggu di
mobil-mobil mereka, tidak ketinggalan dengan ketawa ramahnya. Sekarang
dagangan beliau jadi cepat habis dan diburu. Makin pagi datang makin
baik kalau tidak mau kehabisan. Pelanggannya sekarang banyak yang
bermobil padahal tempatnya tidak menggunakan sejenis kanopi (atap) gitu,
alias kalau panas ya panas. Hebat.
source : http://agungkurnia1.blogspot.com
No comments:
Post a Comment