1. Kecerdasan kinestetis, cocok menjadi olahragawan
Kecerdasan kinestetis adalah kemampuan untuk menggabungkan kekuatan fisik dan dan pikiran sehingga menghasilkan gerakan yang sempurna.
Cara mengasah : mengikutkan ke club olahraga, kelompok bermain, beladiri.
Ronaldo, Mr Wong Fei Hung, Jet Lee, Valentino Rossi
2. Kecerdasan Linguistic, cocok menjadi orator, public speaker, pengacara, negosiator, negarawan. Kecerdasan lingusitic adalah kemampuan untuk menyusun pikiran dan menyusun dalam kata-kata yang teratur, mudah dipahami dan pilihan kata-katanya memiliki kekuatan.
Cara mengasah : diarahkan ke studi bahasa dan sastra
Aa Gymnastiar, Anthony Robbin, Mario Teguh, Tung Desem Waringin, Muh. Nasir, Bung Karno, Bung Tomo3. Kecerdasan Matematika Logik, berbakat menjadi ilmuan, saintis, fisikawan, filsuf. Kecerdasan matematika logik adalah kemampuan menangani bilangan dan perhitungan, pemikiran logis dan ilmiah. Kecerdasan ini menyumbang 20% keberhasilan hidup, 80 % disumbang oleh kecerdasan-kecerdasan lainnya. BJ Habibie, Aristoteles.
Cara mengasahnya : Masuk kelas IPA, ikutan lomba robot, Kelompok ilmiah remaja.
4. Kecerdasan Visual, berbakat menjadi seniman, arsitek, pengusaha property, pilot, navigator, penemu teknologi tepat guna, pengusaha eksport import, . Kecerdasan visual spasial adalah kemampuan melihat sebuah object dengan sangat detail dan mengingatnya dalam waktu lama. Seorang arsitek mampu melihat "apartemen" sebelum rumah itu terwujud dengan jelas dana detail, Seorang arsitek mampu melihat / membayangkan bentuk rumah, genting, pintu, warna, model, bahkan mampu melihat sampai ke konstruksi besi tulangnya. Leonardo da Vinci.
5. Kecerdasan Musikal, berbakat sebagai musisi, seniman, penyair , penari. Kecerdasan Musikal adalah kemampuan untuk menyimpan nada dalam benak seseorang dan mengingat iramanya secara emosional. Menurut Plato, ternyata semua orang mempunyai ketertarikan terhadap musik. Meskipun jenis musik yang disenginya berbeda-beda, tetapi pada dasarnya setiap jiwa mempunyai ketertarikan terhadapnya.
6. Kecerdasan Interpersonal, berbakat sebagai psikolog, konselor dan psikologi. Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk kerjasama atau berhubungan dengan orang lain. Biasanya mereka memiliki kepekaan hati yang sangat tinggi , sehingga bisa bersikap santun dan rendah hati kepada orang lain. Anak yang kecerdasan interpersonalnya tinggi biasanya mudah mencari teman.
Bahkan, perkenalan pertama akan meninggalkan kesan yang sulit dilupakan, sehingga teman dekatnya sangat banyak. Hal ini bisa diamati ketika mempunyai hajat tertentu, dapat dipastikan, pada saat itu akan banyak sekali teman-teman mereka yang datang dengan antusia. Demikian juga ketika dia sedang sakit, hampir dapat dipastikan semua temannya akan menjenguk sebagai tanda simpati.
Mampu membuat para sahabatnya merasa diri mereka orang yang sangat istimewa. Mereka sangat mampu menghargai sahabat dengan sikap ramah, fleksibel dan menghargai persahabatan dengan ikatan emosi ( dari hati ke hati), dimana kekuatan persahabatan ini tak ternilai harganya.
7. Kecerdasan Intrapersonal, berbakat sebagai penemu, pemikir dan inovator. Kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan memahami diri sendiri dan bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri, kemandirian atau tidak bergantung kepada orang lain. Anak yang memiliki kecerdasan intrapersonal tinggi mempunyai sifat
- Menggunakan logika ilmiah sebgai dasar bertindak. Dia tidak pernah menyesal kepada keputusan yang telah diambilnya, sebab sebelum mengambil keputusan, dia telah memikirkan dengan matang dan siap bertanggung jawab dengan segala resiko yang akan ditimbulkan.
- Bangga terhadap dirinya sendiri, meskipun dalam banyak hal berbeda dengan orang lain. Tidak heran pemikirannya sering menjadi krontroversial.
-
Albert Enstein pernah dianggap gila dengan penemuannya.
No comments:
Post a Comment