Tuesday, July 10, 2012

Cara Membuat Portofolio yang Sukses di Situs Web

Setiap proyek apapun, klarifikasi tujuan sebelum mulai membuat/mengerjakannya. Jika tujuan portofolio adalah lebih dari satu, pertimbangkan untuk membuat 'multiple portofolio' untuk tujuannya masing-masing.

Contoh multipe-portofolio yang bagus adalah Nik Ainley, designer dan illustrator dari UK. Selain mempunyai situs sendiri (dengan pengunjung lebih dari 1 juta), dia menyertakannya di Behance (tempat menyatakan diri sebagai freelance), Devianart, dan galeri di CPLUV (situs tempat artist yang karyanya diminta banyak orang).

Contoh Portofolio:
- "hire me" portofolio yang dibuat oleh pencari kerja, biasanya dibuat untuk perusahaan tempat kita ingin kerja
- "sales generation portofolio", tujuannya untuk menghasilkan 'leads' dan menggerakan potensial customer melalui sales-channel (tertentu)
- "reputation building portofolio", tujuannya untuk membangun nama di Industri dan secara online. Bisa berbentuk 'showcase' atau digabung dengan blog.
- "networking portofolio" untuk membangun hubungan. Banyak situs jaringan yang menyediakan tools yang bagus agar anda bisa menyimpan portofolio di situs mereka.

• Target your market. Semakin di desain untuk terget market tertentu, portofolio semakin berbicara. Desainlah sesuai dengan 'yang klien ingin baca'.
• Prioritize Usability. Navigasi situs web adalah hal yang sangat penting. Lihatlah diluar kebiasaaan, carilah konteks dimana kita ingin dipersepsikan oleh customer
• Limit The Scope And Type of Work You Promote. Berikanlah yang terbaik (dari daftar kerjaan anda, tidak perlu semua), sesuaikan dengan target/tujuan awal (klien yang dituju).
• Sediakan kontak informasi yang cukup, dokumentasi, dan penjelasan.
• Promote and Leverage your work. Ada banyak tempat dimana kita bisa mempromosikan portofolio, misalnya bergabung dengan komunitas online (milis/forum) untuk membangun jaringan. Tambahkan blog di situs, semakin banyak traffic maka eksposure semakin baik. Leveraging termasuk menyertakan link ketika mengirim email, tambahkan di facebook atau komunitas yang diikuti. Intinya, integrasikan dengan komunikasi dan identitas online.

• Beberapa hasil studi tentang portofolio menunjukan bahwa:
- 7.2% situs sama sekali tidak mempunyai portofolio
- 12.7% situs, hanya mencantumkan logo atau screenshots, tanpa deskripsi apa-apa
- 16.4% situs, mencantumkan deskripsi singkat setelah logo atau screenshot
- 63,6% situs memiliki halaman detail untuk setiap project, termasuk cast-study, testimonial, screenshot, draft, dan sketsa.

Sumber: Smashine eBook Series: #1 Professional Web Design, Smashing Media GmbH, 2010dan millist TDA

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...